Selamat Datang di Farid's note

Lakukan Penelusuran

Like button

Kamis, 10 Maret 2011

Pernafasan pada katak

Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu, katak bernafas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berdifusi sebagai alat pernafasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.


Selain bernafas dengan selaput rongga mulut, katak juga dapat bernafas dengan kulit, hal ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler, sehingga gas pernafasan mudah berdifusi. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan meliwati vena kulit (vena kutanea), kemudiandibawa ke jantung nutuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru leawat arteri kulit paru-paru (artei pulmo kutanea). Dengan demikian, pertukaran oksigen (O2) dan karbon dioksiada (CO2) dapat terjadi di kulit.


Selain bernafas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak juga dapat bernafas dengan paru-paru, walaupun paru-parunya belum sebaik dan sesempurna paru-paru mamalia. Katak memiliki sepasang paru-paru yang berbentuk gelembu tempat bermuara kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk-bentuk seperti kantung sehingga gas pernafasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan dengan bronkus yang pendek.

Dalam paru-paru, terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat muut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen (O2) ) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohoioideus berkontrsi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen (O) masuk koane. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot genoihioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen (O2) masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru, terjadi pertukaran gas, oksigen (O2) diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida (CO2) dilepaskan ke lingkungan.


Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah telak menutup, dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida (CO2) keluar.

Teori Asal Usul Makhluk Hidup

Salah seorang ahli yang meneliti asal usul makhluk hidup adalah Farancesco Redi (1628 – 1689). Ia membuktikan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Ketika melakukan percobaan untuk menguji asal usul makhluk hidup, ia menggunakan potongan daging, seperti daging sapi, kambing, rusa, ayam, angsa, ikan pedang serta belut. Daging tersebut di beri perlakuan yang berbeda. Pada perlakuan pertama, daging ditempatkan di botol yang terbuka. Pada perlakuan yang kedua, daging di tempatkankan di botol yang ditutupi kain kasa. Pada perlakuan yang ketiga, daging ditempatkan di botol yang tertutup rapat.


Setelah didiamkan beberapa hari, ternyata daging dalam botol pertama dang kedua membusuk. Bau busuk itu menarik lalat untuk hinggap. Lalat hinggap di botol pertama dan dipermukaan kain kasa pada botol kedua. Namun, tidak hinggap di botol ketiga.


Beberapa hari selanjutnya terlihat belatung pada daging dibotol pertama dan pada kain kasa di botol kedua. Redi mangamati bahwa belatung kemudian berkembang menjadi lalat. Redi menyimpulkan belatung bukan bersal dari daging busuk melainkan dari telur lalat yang menetas sehingga diambil suatu kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.