Belum lengkap rasanya seandainya teman-teman berkunjung ke prambanan tanpa mampir sejenak ke angkringan Pak Sukir. Angkringan yang menyajikan rasa jahe yang mantap alias maknyus bin mantap. Jika teman-teman bingung, “emang apa bedanya dengan angkringan lain?”. Memang, angkringan pak sukir nampak seperti angkringan biasa yang menyajikan wedang jahe, “sego kucing” atau gorengan tahu-tempe yang sering kita temui di beranda jalan-jalan di Yogyakarta. Namun, ada satu cita rasa jahe asli dengan racikan resep yang sangat pas dan mantap tersaji di dalam wedang jahe yang pak sukir buat untuk para pelanggannya.
Kami sering menyebutnya “the best angkringan in Jogja”. Julukan itu nampaknya tidak terlalu berlebihan apabila dibanding dengan cita rasa jahe dan gorengan yang sangat enak di angkringan Pak Sukir. Rasa gorengan yang sangat gurih, lezat dan beraneka ragam seringkali membuat pelanggan bingung gorengan mana yang hendak mereka makan.hehehe... Teman-teman cukup merogoh uang Rp. 1500,- untuk sekali minum wedang jahe dan Rp. 500,- untuk gorengan yang memanjakan lidah itu.
Letak angkringan pak sukir gak terlalu jauh kok dari candi prambanan kawan. Teman-teman bisa melewati jalan Prambanan-Piyungan sejauh 1 km ke arah selatan. Angkringan Pak Sukir terletak 200meter di kanan jalan setelah Polsek Prambanan. Tepatnya di depan Bank Artha prambanan kawan. Sekedar informasi, angkringan tersebut buka jam 17.30 sore hingga jam 22.00 malam dan tutup pada hari minggu.
Beberapa teman dari berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan luar kota Yogyakarta lainnya telah menyempatkan diri datang ke angkringan Pak Sukir. Semua teman baik kami berkomentar, “ini baru angkringan Jogja yang legendaris cita rasanya”.(roots-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar