1. Plankton

Baru-baru ini telah ditemukan bakteri yang hidup bebas, yang terdapat secara berlebihan dalam komunitas plankton dan mereka ini telah dipikirkan sebelumnya tentang keberadaannya (Harold V.Thurman, 1987). Bakterioplankton ini mempunyai ukuran rata-rata hanya 0,5 mm. Di dalam membicarakan plankton secara mendetil, kita akan mencoba mengembangkan beberapa pengertian dasar pada bagian kehidupan marine yang belum kita lihat atau kita bayangkan. Kenyataan, kebayakan bioma bumi ditemukan terapung-apung si laut sebagai plankton. Volume dari ruang bumi dihuni oleh hewan yang digerakkan atau berenang lebih besar daripada yang dihuni oleh semua hewan yang hidup pada daratan atau di dasar laut.
Ukuran plankton berkisar dari ukuran hewan yang besar misalnya ubur-ubur (Auralia) dan Sargasum (makroplankton : 2-20 cm) sampai dengan bakteria yang sangat kecil yang hanya dapat disaring dengan jaring sutera, dan harus diambil dengan mikrofilter (pitoplankton : 0,2-2 mm).
2. Nekton

- Ikan
- Cumi-cumi dewasa
- Mamalia
- Reptil marine
Nekton yang bergerak bebas, terdapat pula di antara anggotanya tidak mampu melampaui lautan luas. Dengan adanya barier yang tidak nampak, mereka terbatas didalam jarak lateral mereka. Perubahan bertahab dalam temperature, salinitas, viskositas, dan tersedia nutrien menimbuakan barier yang tidak mamapu ditembusnya. Kematian sejumlah besar ikan kerap kali disebabkan oleh pergeseran lateral temporer dari massa air laut. Perubahan vertikal secara normal ditentukan oleh tekanan, pada umumnya untuk ikan yang mempunyai gelembung udara dan mamalia yang tergolong nekton yang mampu melakukannya.
Ikan nampaknya mampu berada dimana saja di laut, namun secara umum terdapat berlebihan di dekat daratan, dan di dalam air yang lebih dingin. Beberapa ikan seperti salmon naik ke sungai untuk bertelur. Banyak belut, justru sebaliknya, tumbuh dewasa di dalam air tawar kemudian ikut arus sungai menuju ke laut yang sangat dalam untuk melekukan kawin.
3. Bentos

- Kerang
- Kepiting
- Mawar laut
- Landak laut
Litoral dan sublitoral dalam merupakan daerah di mana kita dapat menemuka algae yang melekat pada
dasar laut, karena mereka hanya hidup di daerah bentik yang cukup mendapat sinar matahari. Di daerah ini terdapat keaneragaman yang luas dalam kondisi fisik dan nutrifit. Species hewan telsh berkembang dalam jumlah yang besar di dalam komunitas bentik dekat pantai, sebagai akibat dari variasi yang ada dalam habitat ini. Dari hasil studi menunjkan bahwa terdapat suatu peningkatan keaneragaman species semakin ke arah daerah batas awal batial.

Organisme yang hidup di dalam laut yang dalam, umumnya benar-benar mempunyai distribusi yang luas, karena kondisi fisik untuk hidup tidak berbeda bahkan pada jarak yang sangat jauh di dasar laut yang dalam. Sedikit species tahan sekali terhadap perubahan tekanan. Di dalam anggota species yang sama mungkin dapat ditemukan, baik pada daerah litoral maupun pada kedalaman beberapa kilometer.
Pada tahun 1977 telah diketahui untuk yang pertama kali adanya bentos dalam jumlah besar di laut yang dalam. Nampaknya, ketersediaan makanan merupakan faktor pembatas utama kehidupan di dasar laut, dan makanan dalam bentuk bakteria kemosintesis terdapat berlebihan di dasar laut yang dalam.